Oleh: Muhamad Hapitiansyah dan Habibul Nur Rohman
Karakteritik sosial merupakan suatu gambaran atau ciri dari kondisi sosial dan lingkungan masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang memiliki karakter pedesaan akan membetuk pola hubungan tradisional atau kekerabatan yang lebih erat dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki karakteristik perkotaan yang cenderung akan lebih individualis dan rasionalis. Karakteristik masyarakat sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya; bahasa, kebiasaan, mata pencaharian, lingkungan atau cara bertahan hidup sampai hubungan sosial masyarakat. Seperti dalam maksud penulisan ini ingin mengetahui mengenai karakteristik masyarakat Desa Haruman Kecamatan Leles Kabupaten Garut.
Secara umum, kondisi Desa Haruman memiliki posisi sangat strategis dalam jalur mobilisasi, dan sumber daya alam yang cukup potensial. Desa Haruman merupakan pemekaran dari Desa Pokok, yaitu Desa Leles, yang dimekarkan menjadi Desa Leles Wetan dan Desa Leles Kulon serta terjadi lagi pemekaran Desa Leles Kulon menjadi Desa Salam Nunggal dan Desa Ciburial, sedangkan Desa Leles Wetan Dimekarkan menjadi Desa Haruman dan Desa Leles.
Gambar 1 : Peta Desa Haruman Leles Menurut Penggunaanya
Adapun Luas wilayah Desa Haruman adalah 295.8ha, yang terdiri dari 3 Dusun dengan 10 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun Tetangga (RT). Desa Haruman memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Desa Leles; timur dengan Desa Margaluyu; selatan dengan Sukaraja Kecamatan Banyuresmi; sedangkan bagian barat berbatasan dengan Desa Ciburial.
Tabel 1 : Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaanya
Pekarangan Pemukiman | Lahan Kebun | Hutan Lindung | Lain-lain dan Pertambangan |
39,255 Ha | 100 Ha | 50.245 Ha | 109.Ha |
Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Haruman hanya digunakan secara produktif disaat musim-musim penghujan, Hal ini menunjukkan bahwa Kawasan Desa Haruman memiliki sumber daya alam yang harus dipikirkan untuk dimaksimalkan dalam pengembangan dan pengolahannya. Diantara luas wilayah Desa Haruman pertanian merupakan wilayah yang cukup luas sekitar 295.8 Ha, dan yang lainnya berupa pekarangan 39,255 Ha, , hutan Negara 50.245 Ha, lahan kebun 100 Ha dan lahan lain-lain seluas 9 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas tanah dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel di atas.
Selain itu narasumber juga menjelaskan:
“Dina lahan kebon masyarakat seseurna anu dipelakna palawija, cabe, sampeu, bako, sareng tomat.”(Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Kepala Desa Haruman di Kantor Kepala Desa Haruman Pada Tanggal 07/05/2024 Pukul 11.00 WIB)
Dari keterangan narasumber di atas dapat dijelaskan bahwa penggunaan lahan di Desa Haruman masih dikategorikan seimbang, kenapa bisa dikatakan seimbang karena dapat dilihat dari data penggunaan lahan di atas. Masih adanya pengalokasian lahan pertanian, pemukiman yang seimbang walaupun ada penambahan pengalokasian lahan baru dibidang pertambangan yang ditakutkan menyebar sehingga terjadi ketidakseimbangan ketersediaan lahan di masa depan.
Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik masyarakat Desa Haruman Leles secara garis besar masih dapat dikatakan tradisional. Hal tersebut dapat dilihat ketergantungan masyarakat yang masih tinggi terhadap alam dari sektor pertanian dan perkebunan walaupun, masyarkat Desa Haruman mulai mengalami fase transisi menuju masyarakat industrialisasi.
Hal tersebut juga dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakatnya. Suatu masyarakat dapat dikategorikan sebagai modern atau tradisional dilihat dari jenis mata pencaharian masyarakat di wilayah tersebut. Seperti masyarakat Desa Haruman dikategorikan sebagai masyarakat transisi karena terjadinya heterogonitas mata pencaharian di wilayah tersebut seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 : Jenis Mata Pencaharian
No | Jenis Mata Pencaharian Kepala Keluarga | Jumlah |
1 | Pertanian | 161 |
2 | Perdagangan | 98 |
3 | Pengolahan | 5 |
4 | Angkutan | 4 |
5 | Jasa | 4 |
6 | Pertambangan | 52 |
7 | Kontruksi | 4 |
8 | Karyawan Swasta | 369 |
9 | Buruh | 370 |
10 | Lain-lain | – |
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa adanya eksistensi industrialisasi dua pabrik besar di wilayah Desa Haruman seperti PT. Chang Shin Reksa Jaya dan PT. Hoga Reksa Garment telah merubah tingkat mata pencaharian masyarakat Desa Haruman yang awalnya petani menjadi buruh pabrik seperti pada data di atas tercatat 369 penduduk bermata pencaharian sebagai karyawan swasta, 370 penduduk sebagai buruh harian lepas. Sementara penduduk yang bekerja disektor pertanian hanya 161penduduk.
Selain itu, Desa Haruman juga termasuk dalam salah satu wilayah pengembangan pertambangan batu dan pasir. Adanya aktivitas tersebut berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat seperti pada data di atas tercatat 56 penduduk berprofesi disektor pertambangan.
Pengaruh aktivitas pembangunan di Desa Haruman tersebut sangat besar dikarenakan penduduk yang awalnya mayoritas sebagai petani berubah menjadi beragam serta adanya eksistensi pertambangan dan pabrik di wilayah tersebut tidak sedikit menarik perhatian masyarakat luar untuk bekerja sehingga masyarakat di luar Desa tersebut bermukim bahkan menjadi penduduk tetap di Desa Haruman.
Menurut Bapak Kepala Desa Haruman:
“Seseurna anu janteun padamel pabrik rata rata warga pendatang nu tos netep di wilyah ieu. Aya oge masyarakat pribumi anu sepuhna petani murangkalihnamah damel di lembaga atau pabrik” (Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Kepala Desa Haruman di Kantor Kepala Desa Haruman Pada Tanggal 07/05/2024 Pukul 11.00 WIB)
Dari keterangan narasumber di atas disimpulkan bahwa adanya keberadaan masyarakat pendatang diakibatkan oleh eksistensi industri disekitar kawasan tersebut sehingga tidak hanya menarik masyarakat luar, melainkan masyarakat pribumi juga ikut terpengaruhi adanya perubahan sosial di bidang mata pencaharian.
Selain daripada mata pencaharian, adanya eksistensi warga pendatang di daerah tersebut juga menyebabkan terjadinya masa transisi perubahan di bidang kehidupan sosial seperti pendidikan dan bahasa. Dari segi tingkat pendidikan masyarakat Desa Haruman sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan demi keberlangsungan kehidupanya.
Tabel 3 : Data Pendidikan
No | Uraian | PAUD | SLB | SD | SLTP | SLTA |
1 | Guru | 3 | 8 | 47 | 24 | 50 |
2 | Murid | 30 | 50 | 853 | 285 | 513 |
3 | Kegiatan | 1 | 1 | 5 | 2 | 2 |
Data di atas, dapat disimpulkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dipengaruhi oleh lengkapnya eksistensi sarana pendidikan ditingkat PAUD sampai Universitas di wilayah tersebut. Selain itu, dengan banyaknya sarana pendidikan tersebut berdampak terhadap kesadaran masyarakat sekitar terhadap pendidikan dengan menyekolahkan anak anaknya sejak sedini mungkin.
Kesimpulannya karakteristik masyarakat Desa Haruman Kecamatan Leles dikategorikan sebagai masyarakat transisi yang sudah mengalami fase perubahan sosial baik dibidang hubungan sosial, mata pencaharian, sampai pendidikan. Tentunya hal tersebut terjadi akibat beberapa faktor yang melatarbelakanginya seperti adanya eksistensi industri pabrik, pertambangan, warga pendatang sampai sarana pendidikan mempengaruhi karakteristik masyarakat sekitar menjadi lebih beraneka ragam (modern).